Friday, August 10, 2007

Pengalaman Moltjes

Sekelumit pegalaman temen gue di kantor....
Mudah2an tuh rampok cepet insyaf and gak ada korban laen lagi berjatuhan....

Buat Moltjes...you are such a brave girl...;)



From: Maulina Manurung
Sent: Thursday, August 09, 2007 9:05 AM
To: Mohamad Ferdiansyah;
Subject: Sharing Pengalaman =)


Dear friends,

Saya Cuma mau berbagi pengalaman yg saya alami minggu lalu tepatnya hari Kamis (2-Aug-07). Sore itu sehabis pulang kantor saya mampir ke Mall Ambassador untuk bertemu teman. Sekitar jam 20.00 saya sudah di lobby ITC Kuningan untuk mencari taksi untuk pulang di daerah Perumnas Klender. Karena lobby yang ramai, saya jalan ke depan (pinggir jalan raya) untuk menyetop taksi. Kebetulan melintas taksi tariff lama merk FAMILY TAXI di depan saya, dan saya langsung naik. Di dalam taksi saya melihat kalau ID pengemudinya tidak ada. Tapi karena saya adalah pelanggan taksi Family (setiap pagi hari saya di antar ke kantor oleh Taksi Family langganan saya) saya tidak terlalu menghiraukan masalah ID nya. Perjalanan malam itu cukup lancar, sopir taksi lalu mengarahkan taksi menuju jalan I Gusti Ngurah Rai (depan Penjara Cipinang) tanpa bertanya kepada saya, padahal sebenernya kita bisa lewat dr Casablanca. Tp kembali saya berpikir karena ini Family taksi, mungkin mereka sudah tahu route yang tercepat untuk ke Klender.
Selama di taksi, saya memang sibuk menelpon suami, dan teman-teman saya sekedar menghabiskan waktu selama perjalanan. Mungkin disaat saya lengah dia sudah menghubungi teman2nya untuk menunggu di suatu tempat.

Sekitar 500 meter dr rumah saya, taksi memutar di putaran I Klender lalu tiba-tiba menepi. Kemudian secara tiba-tiba supir taksi saya pindah ke belakang lalu masuk 2 orang lainnya melalui pintu depan dan belakang sebelah kanan. Saya sangat panik, dan berusaha melawan, tapi karena posisi saya sudah diapit oleh kedua orang yang duduk di kursi belakang saya tidak mampu melakukan apa-apa. Sempat di lampu merah depan Buaran Theatre, saya meronta dan memukul mukul kaca taksi, dengan harapan ada orang yang melihat saya di dalam taksi. Tapi sepertinya usaha saya sia-sia karena tetap saya tidak ada yg menolong. Kemudian saya berpikir, saya harus tenang dan mengikuti permainan mereka, kalau tidak saya berpikir mereka bisa panic dan melukai saya. Berkat hikmat dari TUHAN, saya kemudian berkomunikasi dengan tenang dengan mereka. Mereka meminta dompet saya, mengambil ATM saya dan meminta PIN.

Lalu taksi menuju ke arah Pd Bambu, di jalan pahlawan revolusi untuk mencari ATM BCA, 1 orang dr mereka keluar melalui pintu depan untuk mengambil uang, sementara saya dan 2 orang lagi menunggu di taksi. Kemudian kami menuju ke Hero Cipinang untuk mencari ATM BNI. Sopir taksi gadungan itu sempat marah krn ternyata PIN yg saya berikan salah, tp saya berhasil meyakinkan mereka bahwa itu saja PIN yg saya ingat. Kemudian kami mengarah ke daerah Rawamangun tepatnya di Apotik Rini mereka melakukan transfer antar rekening BCA (kebetulan ATM BCA saya ada 2) namun kembali dia marah karena dia sudah berhasil transfer tp saldo belom ter update…. Ternyata saya baru tahu, kalau transfer melalui ATM diatas jam 7 malam, baru akan efektif di hari berikutnya. Untungnya biarpun mereka marah, PUJI TUHAN mereka tidak melukai saya.

Lalu taksi mengarah menuju Tol, masuk dari pintu tol Rawamangun menuju ke tol Jagorawi. Setelah saya Tanya mo kemana, dia bilang kita mo jalan-jalan sambil menunggu jam 12 malam agar bisa menarik tunai lagi. Saya dibawa sampai ke Bogor, lalu kemudian balik ke Jakarta lagi. Selama 1.5 jam perjalanan, mereka mengajak ngobrol saya, dan PUJI TUHAN saya di beri ketenangan untuk bisa berkomunikasi dengan tenang sehingga mereka tidak bertambah panic dan melukai saya.
Kemudian taksi keluar di Cempaka Putih lalu menuju Pulo Mas melalui jalan perintis kemerdekaan. Kebetulan di Lion Superindo (seberang Kolam Renang Tirtamas) ada ATM BCA 24 jam. Sopir itu mengambil uang lagi, dan kembali dengan marah-marah karena saldo ATM BCA yang satunya belum juga ter update. Lalu saya memohon-mohon untuk bisa pulang. Akhirnya saya diturunkan di daerah situ. Bukan kebetulan, karena saya yakin TUHAN yang sudah sediakan untuk saya, di seberang jalan ada taksi Blue Bird yang sedang mangkal, supirnya sedang tidur lalu saya ketok kacanya minta diantar ke Perumnas Klender.
Akhirnya sekitar jam 01.30 saya bisa sampai di rumah bertemu dengan keluarga saya…. Disitu saya baru bisa menangis histeris. Rasa takut yang saya rasakan sepanjang jalan berganti sukacita karena bisa sampai ke rumah lagi dengan selamat.

Saya Cuma ingin mengingatkan untuk teman-teman pengguna taksi, supaya lebih hati2 lagi… dan pengalaman saya ini bisa berguna buat teman-teman sekalian.
Pakai taksi yang reputasinya baik, dan selalu perhatikan ID supir nya. Oh iya, si perampoknya sih mengingatkan kalau misalnya ingin naik taksi seorang diri malam hari, lebih baik duduk di depan. Karena kursi depan tidak bisa dimodifikasi pintunya. Taksi saya kemarin sepertinya child’s lock nya di aktifkan sehingga kalaupun saya mencoba kabur pasti tidak bakal berhasil. Pintunya hanya bisa dibuka dari luar.

Yah udah sekian aja ceritanya…. Semoga bisa menjadi pembelajaran buat semuanya….
Satu hal yang saya juga mo sampaikan, bahwa TUHAN itu sangat baik, sekalipun dia ijinkan pencobaan terjadi pada kita, tapi pencobaan itu tidak akan melebihi kekuatan kita, dan DIA, PASTI, tidak akan meninggalkan kita.


Cheers,
Moli
maulina manurung hutchison cp telecommunications, pt 10/f, menara mulia jl. jend. gatot subroto kav 9 – 11 jakarta 12930

0 Comments:

Post a Comment

<< Home